Kenyataan Motivasi Dalam Kehidupan

1. Kenapa banyak orang yang motivasinya naik turun?
2. Banyak para peserta yang mengikuti training motivasi, tetapi motivasinya hilang setelah meninggalkan tempat motivasi.
3. Bagaimana memotivasi diri sendiri dan orang lain.
Mudah-mudahan apa yang saya tuliskan disini bisa bermanfaat atau bisa menjadi jawaban dari ketiga pertanyaan diatas.
Mungkin anda semua sudah pernah dengar kata “motivasi” dan dapat mengartikannya sendiri, karena jika saya yang mengartikan, mungkin akan berbeda dengan pendapat para pembaca.
“ Gimana sih agar motivasi saya itu naik terus, semangat terus, menyala dan bergelora terus?”
“Kenapa sih motivasi saya itu terkadang naik dan terkadang turun”
Itu adalah pertanyaan yang timbul dari dalam diri saya, bahkan mungkin para pembaca juga berfikir seperti itu. Dan gak perlu panjang lebar, to the point aja. Nih dia jawabannya:
Pertama: keadaan atau kondisi jiwa kita. Jika jiwa kita terkena kotoran ( hal-hal yang negative, misalnya pikiran negative, atau perasaan negative ). Pikiran negative akan menurunkan motifasi kita. Jadi perlulah dan wajiblah kita untuk berpikir positif dan selalu optimis.
“Bila anda berpikir positif dan optimis, maka anda akan mudah dalam melakukuan hal-hal yang positif dan mencapai tujuan anda, bila anda punya perasaan positif, anda pun akan ringan dalam melakukan hal-hal positif.”
Sebagai contoh nyata misalkan kita berpikir bahwa kita itu tidak bisa apa-apa, tidak memiliki nasib baik, tidak punya keunggulan yang bisa diandalkan, tuhan memperlakukan kita dengan tidak adil, rasanya hidup ini hanya untuk menanggung beban, dan jika bisa memilih mungkin kita memilih untuk tidak dilahirkan dibumi ini dan seterusnya. Sadar atau tidak, pikiran kita dan penilaian terhadap diri kita telah membuat motivasi yang ada di dalam jiwa kita turun. Padahal kalau mau jujur, setiap saat berbagai pikiran negative itu kita produksi. Dalam diri kita punya kecenderungan untuk mengeluarkan pikiran negative secra otomatis terlebih dahulu, terutama ada sesuatu yang diluar keinginan kita. Disini yang menentukan adalah kesadaran dan ketaatan seseorang. Intinya kita tidak boleh mengukuti pikiran-pikiran negative kita, tapi kita harus menaati petunjuk ilmu pengetahuan, pengalaman, dan ajaran-ajaran agama pada saat kita menghadapi masalah.
Pada kehidupan nyata, pikiran negative itu kita terima juga dari orang lain. Setipa orang lain itu pasti punya pendapat tertentu tentang kita, ada yang negative ada yang positif. Nah bagimana kalau pikiran negative itu kita gunakan untuk memacu diri? Mislnya kita berfikir tidak memiliki kelebihan, bakat yang nol, lalu pikiran-pikiran itu kita gunakan untuk menggali keunggulan dalam diri kita. Misalnya lagi kita berpikir hubungan kita dengan orang lain selama ini kacau, lalu kita gunakan untuk memperbaiki strategi dan teknik kita dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Tentu saja seandainya kita bisa menggunakan berbagai bentuk pikiran negative tersebut untuk memperbaiki, memacu serta memotivasi diri maka semuanya adalah positif dan dapat menjadikan motivasi kita untuk terus bergelora dan terus semangat.
“Motif untuk membangun motifasi adalah DENDAMNYA TERHADAP KEGAGALAN DIMASA LAMPAU”
Inilah bukti penegasan agama bahwa semua yang diizinkan oleh tuhan untuk terjadi di dunia ini ada kegunaannya. Soal itu punya kegunaan positif atau negative, disini kita yang diperintahkan untuk memilih, karena itu ada ungkapan hidup itu pilihan.
Kedua : tuntutan perubahan, jiwa kita itu dinamis sifatnya. Karena itu, ia selalu menuntut hal-hal baru sesuai dengan kebutuhannya. Suatu alas an atau kondisi yang termotivasi karena terdorong oleh kebutuhan saat itu. Bentuk kebutuhan yang mendorong misalnya saja kebutuhan fisiologis(perut), social, atau keamanan . nah begitu kebutuhan tersebut terpenuhi maka jiwa kita menuntut adanya pemenuha kebutuhan dalam bentuk lain. Jika tunuttan baru ini tidak terpenuhi maka yang muncul adalah turunnya motivasi.
Ketiga : untuk meningkatkan prestasi, hasil kerja. Erat hubungannya antara motivasi, konsentarasi, dan hasil kerja. Jika kita tidak termotivasi dalam suatu kegiatan dan kurangnya konsentarasi, maka kegiatan tersebut tidak akan membuahkan hasil. Karena yang terpenting bukanlah hasil, tapi usaha untuk membuat hasil tersebut maksimal. Seperti yang sudah saya katakana tadi bahwa motivasi itu terkadang naik dan turun. Itu sangat manusiawi dalam kenyataan hidup kita. Padahal motivasi itu sangat terkait dengan hasil kerja. Jika motivasi itu tidak kita isi lagi maka kinerja kita juaga akan terus menurun, kalau sudah begini tentu akan gaswat, eh gawat maksudnya. Jadi jika motivasi anda turun, kreativitas anda melemah dan produktivitas anda memburuk, maka posisi anda akan lemah meskipun anda orang yang baik, karena itu kita butuh kekuatan yang bisa membangkitkan motivasi kita itu.
Keempat : adanya realitas yang tidak adil didunia ini. Bentuk realitas atau kenyataan hidup yang tidak adil tersebut adalah : “tidak semua kebaikan yang kita lakukan itu langsung membuahkan kebaikan juaga seperti yang kita inginkan” contoh kecilnya saja saat kita dikhianati oleh pasangan kita, padahal kita selalu baik hati dengannya, selalu menuruti apa yang dia mau, tapi pasangan kita malah mengkhianati kita. Dan contoh lain adalah sudah banyak orang yang berusaha dengan gigih tapi hasilnya belum memuaskan. Sudah banyak orang yang berusah untuk jujur tapi penghargaan atas kejujurannya sangat minim. Jika kita hanya berhenti melihat dunia dari kenyataan yang tidak adil maka motivasi kita akan menurun. Oleh karena itulah kita harus berpikir positif, optimis sehingga menimbulkan kekuatan yang membangkitkan motivasi kita.
Kelima : keberuntungan (lucky). Dalam kenyataannya telah membuktikan bawa keberuntungan itu lebih sering mendatangi seseorang yang mengandalkan usaha keras nya, ketimbang yang mengandalkan nasib baiknya. Sebetulnya keberuntungan itu bukanlah sesuatu yang sifatnya magis (irasional). Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin keras dia bekerja semakin dekatlah dirinya dengan berbagai kebaikan yang tak terduga-duga (luck).
Ne ada kalimat yang harus kita ingat agar kita selalu beruntung yang saya kutip dari kata-kata om saya yaitu Thomas Jefferson:
“Saya termasuk orang yang meyakini keberuntungan dan saya merasa bahwa semakin giat saya bekerja, semakin banyak keberuntungan yang saya miliki.”
Jadi keberuntungan itu akan datang kepada orang yang mempunyai motivasi tinggi dalam kegiatan yang dikerjakannya.
” Semua orang dituntut untuk memotivasi dirinya karena motivasi itu terkadang naik dan turun. Ini tergantung kualitas motivasinya. Yang membedakan bukanlah soal naik dan turunnya, melainkan sejauh mana orang itu cepat kembali normal(menormalkan dirinya) dan sejauh mana orang itu cepat manaikkannya lagi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar